500 Kepala Keluarga dan 17 Desa Terdampak Banjir di Malinau Kalimantan Utara, Berikut Lokasinya

Kalimantan Utara – Banjir yang melanda 6 kecamatan di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, pada Selasa (14/1/2025), telah mengakibatkan sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Banjir yang terjadi dua kali dalam rentang waktu tiga hari ini telah menggenangi 17 desa yang tersebar di wilayah kecamatan, termasuk Bahau Hulu, Pujungan, Mentarang, Malinau Barat, Malinau Utara, dan Malinau Kota.

Lokasi 17 Desa yang Terdampak Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malinau mendata 17 desa yang terdampak banjir. Kepala Pelaksana BPBD Malinau, Iwan Darma Yuana, mengungkapkan bahwa kejadian banjir terjadi dua kali, yakni pada hari Minggu dan Selasa, yang berdampak pada 500 Kepala Keluarga.

Iwan Darma Yuana menjelaskan bahwa dari 17 desa yang tercatat, tidak seluruh wilayah desa terendam, hanya beberapa titik tertentu yang terdampak. Diperkirakan hanya sekitar seperempat bagian dari wilayah tersebut yang terpengaruh banjir.

Data Sebaran Banjir di 6 Kecamatan Malinau

Berikut adalah rincian desa yang terdampak banjir di 6 kecamatan di Malinau:

1. Kecamatan Bahau Hulu – 3 desa:
   • Desa Long Alango
   • Desa Long Uli
   • Desa Long Kemuat
2. Kecamatan Pujungan – 3 desa:
   • Desa Long Pujungan
   • Desa Long Ketaman
   • Desa Long Paliran
3. Kecamatan Mentarang – 4 desa:
   • Desa Paking
   • Desa Harapan Maju
   • Desa Singai Terang
   • Desa Pulau Sapi
4. Kecamatan Malinau Barat – 3 desa:
   • Desa Taras
   • Desa Tanjung Lapang
   • Desa Kuala Lapang
5. Kecamatan Malinau Utara – 2 desa:
   • Desa Respen Tubu
   • Desa Malinau Seberang
6. Kecamatan Malinau Kota – 2 desa:
   • Desa Malinau Hulu
   • Desa Malinau Kota

Upaya Penanganan Banjir di Malinau

BPBD Malinau terus memantau situasi dan mengupayakan bantuan bagi masyarakat yang terdampak. Meskipun ada kerusakan di beberapa daerah, upaya untuk memberikan bantuan dan pemulihan daerah terdampak terus dilakukan.

Dengan adanya banjir ini, BPBD Malinau mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.