Jumlah Penduduk Miskin di Kalimantan Utara Turun Menjadi 0,94% pada Akhir 2024
![Penduduk Miskin di Kalimantan Utara](https://escortlar60.xyz/wp-content/uploads/2025/01/Penduduk-Miskin-di-Kalimantan-Utara.jpg)
Kalimantan Utara – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara mencatat penurunan jumlah penduduk miskin di provinsi tersebut pada akhir tahun 2024. Berdasarkan data yang dirilis, pada September 2024, jumlah penduduk miskin di Kalimantan Utara tercatat sebanyak 41.110 jiwa atau 5,38% dari total penduduk 764.126 jiwa. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan data pada Maret 2024 yang menunjukkan bahwa 47.830 jiwa atau 6,32% penduduk Kaltara hidup dalam kemiskinan.
Penurunan Jumlah Penduduk Miskin Secara Absolut dan Persentase
Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai, menjelaskan bahwa selama periode Maret hingga September 2024, terjadi penurunan 6.720 jiwa dari jumlah penduduk miskin, yang setara dengan penurunan 0,94%. Meskipun jumlah penduduk miskin menurun, garis kemiskinan di provinsi ini tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,58%. Pada Maret 2024, garis kemiskinan tercatat Rp 854.294 per kapita per bulan, sedangkan pada September 2024 meningkat menjadi Rp 876.375 per kapita per bulan.
Perubahan Indeks Kemiskinan
Selama periode yang sama, beberapa indikator terkait kedalaman dan keparahan kemiskinan menunjukkan perbaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) turun signifikan dari 0,816 pada Maret 2024 menjadi 0,495 pada September 2024. Demikian pula dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), yang mengalami penurunan dari 0,190 menjadi 0,081.
Perubahan Kemiskinan di Perkotaan dan Pedesaan
Dalam laporan BPS Kaltara, penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami kenaikan jumlah sebanyak 1,88 ribu jiwa, dari 23,18 ribu jiwa pada Maret 2024 menjadi 25,06 ribu jiwa pada September 2024. Sebaliknya, penduduk miskin di daerah pedesaan mengalami penurunan yang signifikan, yaitu 8,6 ribu jiwa, dari 24,65 ribu jiwa pada Maret 2024 menjadi 16,05 ribu jiwa pada September 2024. Secara persentase, kemiskinan di pedesaan turun sebesar 3,27%, dari 9,23% menjadi 5,96%.
Kontribusi Komoditi Makanan terhadap Garis Kemiskinan
Komoditi makanan menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan garis kemiskinan di Kalimantan Utara pada September 2024. Beras menjadi komoditas utama dengan kontribusi terbesar, yakni 23,50% di wilayah perkotaan dan 26,80% di wilayah pedesaan. Selain beras, rokok, telur ayam ras, daging ayam ras, dan bandeng juga merupakan penyumbang utama dalam garis kemiskinan makanan di provinsi ini.
Tantangan Pengentasan Kemiskinan
Mas’ud Rifai menekankan bahwa pengentasan kemiskinan tidak hanya tentang mengurangi jumlah dan persentase penduduk miskin, tetapi juga mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Oleh karena itu, kebijakan pengentasan kemiskinan perlu fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, untuk menciptakan pembangunan yang inklusif dan merata.
Dengan adanya data dan tren ini, diharapkan langkah-langkah strategis dari pemerintah dan pihak terkait dapat terus mengurangi kemiskinan di Kalimantan Utara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tahun-tahun mendatang.